BANYAK pasangan yang menikah tanpa melalui proses pacaran yang panjang. Bulan pertama saling mengenal, bulan kedua menentukan tanggal, dan bulan ketiga pernikahan digelar. Benar-benar ekspres.
Pernikahan cepat seperti itu bukan tanpa risiko lho. Banyak pernikahan gagal karena tidak melalui proses pengenalan diri yang panjang. Hanya bertemu seminggu sekali selama dua bulan, Anda sudah merasa mengenal dia luar dalam. Mengenal kepribadian seseorang tidak bisa secepat itu.
Pakar-pakar hubungan mengatakan, pasangan yang terlalu cepat menikah dan menikah karena terpaksa kemungkinan mempunyai risiko cerai lebih besar, sedangkan pasangan yang menjalani masa pacaran lebih dari dua tahun mempunyai risiko cerai lebih kecil. Namun, jangan keasyikan pacaran juga. Karena menurut berbagai penelitian, pasangan yang paling lambat menikah cenderung paling cepat berpisah.
Faktor usia ketika menikah tak kalah pentingnya. Statistik memperlihatkan, mereka yang menikah di usia 25 tahun memiliki peluang lebih besar untuk sukses dalam perkawinan. Alasan yang melatarbelakanginya adalah di usia ini seseorang dianggap telah mencapai kematangan fisik dan emosi.
Dalam pernikahan, kematangan emosi penting karena kehidupan pernikahan tidaklah seindah mimpi Cinderella. Ada banyak rintangan dan tantangan yang akan menguji pernikahan Anda.*
Pernikahan cepat seperti itu bukan tanpa risiko lho. Banyak pernikahan gagal karena tidak melalui proses pengenalan diri yang panjang. Hanya bertemu seminggu sekali selama dua bulan, Anda sudah merasa mengenal dia luar dalam. Mengenal kepribadian seseorang tidak bisa secepat itu.
Pakar-pakar hubungan mengatakan, pasangan yang terlalu cepat menikah dan menikah karena terpaksa kemungkinan mempunyai risiko cerai lebih besar, sedangkan pasangan yang menjalani masa pacaran lebih dari dua tahun mempunyai risiko cerai lebih kecil. Namun, jangan keasyikan pacaran juga. Karena menurut berbagai penelitian, pasangan yang paling lambat menikah cenderung paling cepat berpisah.
Faktor usia ketika menikah tak kalah pentingnya. Statistik memperlihatkan, mereka yang menikah di usia 25 tahun memiliki peluang lebih besar untuk sukses dalam perkawinan. Alasan yang melatarbelakanginya adalah di usia ini seseorang dianggap telah mencapai kematangan fisik dan emosi.
Dalam pernikahan, kematangan emosi penting karena kehidupan pernikahan tidaklah seindah mimpi Cinderella. Ada banyak rintangan dan tantangan yang akan menguji pernikahan Anda.*