Nilai rata-rata transaksi per bulan Klik Bank Central Asia (BCA) telah mengungguli nilai rata-rata transaksi per bulan anjungan tunai mandiri (ATM) bank tersebut. Pada 2008 nilai rata-rata transaksi per bulan naik menjadi Rp 60 triliun per bulan. Sementara itu, transaksi di ATM hanya Rp 50 triliun-Rp 60 triliun.
"Baru (tahun) kemarin nilai transaksinya naik mengungguli ATM, Rp 60 triliun per bulan. Memang ke depan kita ingin mendorong transaksi melalui Klik BCA dan m-BCA agar ATM tidak terlalu banyak," ujar Direktur BCA Suwignyo Budiman ketika ditemui dalam launching isi ulang Axis melalui ATM BCA di Jakarta, Selasa (6/1).
Meski nilai transaksinya banyak, kata Suwignyo, jumlah transaksi melalui Klik BCA masih jauh lebih kecil daripada transaksi di ATM BCA. Jumlah transaksi perbankan melalui ATM BCA masih membumbung hingga 50 juta transaksi per bulan. Ke-50 juta transaksi tersebut terjadi di 5.798 ATM di seluruh Indonesia.
Menurut dia, transaksi melalui ATM lebih memerlukan biaya besar daripada transaksi perbankan melalui internet. Dalam transaksi melalui ATM, bank lah yang harus menyediakan perangkatnya, ditambah pengembangan, dan perawatannya.
"Kalau ATM yang mahal bukan investasinya, tapi maintenance-nya. ATM sering melayani antrean panjang nasabah, akan membutuhkan biaya yang lebih besar, misalkan pengisian uang. Jika penggunanya semakin banyak, kita harus sering mengisi uang. Itu yang mahal. Lagipula kalau dengan internet, nasabah sendiri yang menyediakan hardware," tuturnya.
"Baru (tahun) kemarin nilai transaksinya naik mengungguli ATM, Rp 60 triliun per bulan. Memang ke depan kita ingin mendorong transaksi melalui Klik BCA dan m-BCA agar ATM tidak terlalu banyak," ujar Direktur BCA Suwignyo Budiman ketika ditemui dalam launching isi ulang Axis melalui ATM BCA di Jakarta, Selasa (6/1).
Meski nilai transaksinya banyak, kata Suwignyo, jumlah transaksi melalui Klik BCA masih jauh lebih kecil daripada transaksi di ATM BCA. Jumlah transaksi perbankan melalui ATM BCA masih membumbung hingga 50 juta transaksi per bulan. Ke-50 juta transaksi tersebut terjadi di 5.798 ATM di seluruh Indonesia.
Menurut dia, transaksi melalui ATM lebih memerlukan biaya besar daripada transaksi perbankan melalui internet. Dalam transaksi melalui ATM, bank lah yang harus menyediakan perangkatnya, ditambah pengembangan, dan perawatannya.
"Kalau ATM yang mahal bukan investasinya, tapi maintenance-nya. ATM sering melayani antrean panjang nasabah, akan membutuhkan biaya yang lebih besar, misalkan pengisian uang. Jika penggunanya semakin banyak, kita harus sering mengisi uang. Itu yang mahal. Lagipula kalau dengan internet, nasabah sendiri yang menyediakan hardware," tuturnya.