Merayakan ulang tahun perkawinan ke 50-nya, seorang kakek bermaksud
membeli hadiah buat si nenek. Berangkatlah si kakek naik bis sambil
berpikir, “beli apa ya?” Di sebelah kebetulan duduk seorang gadis yang
tengah membaca majalah yang di sampulnya ada iklan bra. Si kakek dapat
ide untuk memberi hadiah bra buat nenek. Sampai di toko lingerie, kakek
tampak kaget dengan begitu banyak pakaian dalam bergantungan. “beli apa,
kek?” kata penjaga toko kaget karena ada kakek-kakek ke tokonya. “Mau
beli BH buat nenek.” Si penjaga toko bertanya, “Ukurannya berapa?” Si
kakek terlihat bingung, “Nah itu... masalahnya kakek lupa nomornya dan
nggak bawa contoh..” Si penjaga toko mencoba cari ukuran, “Mungkin
sebesar jeruk bali, kek?” Si kakek masih terlihat bingung, “Wah,
kegedean.” Si penjaga toko iseng bertanya, “jeruk Garut, kali ya?” Kakek
berpikir sejenak, “Kayaknya masih kegedean.” Penjaga toko bingung, tapi
tak hilang akal, “oh ya, mungkin sebesar telur bebek?” Si kakek tampak
bersemangat karena tebakan penjaga toko itu tepat, “Ha, betul!” Matanya
berbinar, “Tapi, yang didadar.”
membeli hadiah buat si nenek. Berangkatlah si kakek naik bis sambil
berpikir, “beli apa ya?” Di sebelah kebetulan duduk seorang gadis yang
tengah membaca majalah yang di sampulnya ada iklan bra. Si kakek dapat
ide untuk memberi hadiah bra buat nenek. Sampai di toko lingerie, kakek
tampak kaget dengan begitu banyak pakaian dalam bergantungan. “beli apa,
kek?” kata penjaga toko kaget karena ada kakek-kakek ke tokonya. “Mau
beli BH buat nenek.” Si penjaga toko bertanya, “Ukurannya berapa?” Si
kakek terlihat bingung, “Nah itu... masalahnya kakek lupa nomornya dan
nggak bawa contoh..” Si penjaga toko mencoba cari ukuran, “Mungkin
sebesar jeruk bali, kek?” Si kakek masih terlihat bingung, “Wah,
kegedean.” Si penjaga toko iseng bertanya, “jeruk Garut, kali ya?” Kakek
berpikir sejenak, “Kayaknya masih kegedean.” Penjaga toko bingung, tapi
tak hilang akal, “oh ya, mungkin sebesar telur bebek?” Si kakek tampak
bersemangat karena tebakan penjaga toko itu tepat, “Ha, betul!” Matanya
berbinar, “Tapi, yang didadar.”