Mereka akan menggeram ketika melawan pejantan yang cemen, tapi mendengking-dengking kalau harus berhadapan dengan pejantan yang dianggap lebih tangguh.
Setidaknya itu kesimpulan dari eksperimen yang dilakukan David Puts dari University of Pittsburgh terhadap 111 laki-laki. Ketika dihadapkan dengan rekaman suara sesama ‘kompetitor’ dalam memperebutkan kesempatan kencan bersama seorang gadis, suara mereka direkam dan kemudian dibandingkan dengan persepsi mereka mengenai dominasi fisik dan sosial dirinya dan lawannya.
Hasilnya seperti yang sudah saya sebut di atas… tapi tentu tidak benar-benar persis seperti anjing Kalau mereka merasa lawan bicaranya lebih dominan, nada suara mereka (pitch, entah akurat atau tidak saya menerjemahkannya) akan meninggi. Sebaliknya, mereka akan menurunkan pitch/nada suaranya kalau dirasa mereka lebih dominan dari lawan bicaranya.
Setidaknya itu kesimpulan dari eksperimen yang dilakukan David Puts dari University of Pittsburgh terhadap 111 laki-laki. Ketika dihadapkan dengan rekaman suara sesama ‘kompetitor’ dalam memperebutkan kesempatan kencan bersama seorang gadis, suara mereka direkam dan kemudian dibandingkan dengan persepsi mereka mengenai dominasi fisik dan sosial dirinya dan lawannya.
Hasilnya seperti yang sudah saya sebut di atas… tapi tentu tidak benar-benar persis seperti anjing Kalau mereka merasa lawan bicaranya lebih dominan, nada suara mereka (pitch, entah akurat atau tidak saya menerjemahkannya) akan meninggi. Sebaliknya, mereka akan menurunkan pitch/nada suaranya kalau dirasa mereka lebih dominan dari lawan bicaranya.