>
>
> BAGUS UNTUK DIBACA, MENEGANGKAN, MENGHARUKAN. .. SAMPE NGGA BISA NGOMONG LAGI, BACA AJA SENDIRI SAMPE HABIS
>
>
> Sungguh cerita yang sangat menegangkan. ......... ......... ....
>
> KISAH DARI BIARA
> Seorang laki-laki sedang mengendarai mobilnya ketika tiba-tiba
> saja mobilnya mogok tepat di depan sebuah biara. Hari sudah gelap dan
> biara itu berada di sebuah pegunungan. Lelaki itu memutuskan untuk
> masuk
> ke biara untuk meminta pertolongan, maka diketuknya pintu biara dan ia
> berkata kepada para pendeta yang membukakan pintu "maaf permisi, mobil
> saya mogok, dan hari sudah malam, apakah saya boleh menginap disini satu
> malam saja!"
> Para pendeta itu dengan ramah menyambutnya, menyediakan makanan, bahkan
> memperbaiki mobilnya. Ketika si lelaki itu sudah hampir
> tertidur, tiba-tiba di dengarnya suara yang sangat aneh.
> Keesokan paginya dia bertanya ke para pendeta mengenai suara aneh yang
> didengarnya semalam. Tapi mereka berkata "maaf kami tidak
> dapat memberitahukan anda, sebab anda bukan pendeta". Si lelaki agak
> kecewa, tapi bagaimanapun dia tetap berterima kasih dan kembali
> meneruskan
> perjalanannya.
> Beberapa tahun kemudian, lelaki yang sama mengalami kejadian yang sama
> pula, kendaraannya mogok di depan biara yang sama. Para pendeta
> kembali
> menyambutnya dengan sangat ramah, menyediakan makanan dan memperbaiki
> mobilnya, ketika si lelaki hampir tertidur, dia kembali mendengar suara
> aneh yang sama seperti yang di dengarnya beberapa tahun lalu.
> Maka keesokan paginya lelaki itu kembali bertanya pada para pendeta,
> dan
> kembali pula pendeta-pendeta itu berkata "maaf kami tidak
> dapat memberitahukan anda, sebab anda bukan pendeta".
> Si lelaki benar-benar penasaran, lalu dia menjawab "okey ....okey
> saya sudah tidak tahan lagi, kalau satu-satunya cara untuk tahu suara
> apa
> yang saya dengar itu adalah dengan menjadi pendeta, baiklah,
> tolong beritahu saya bagaimana caranya menjadi pendeta!" Salah seorang
> Pendeta menjawab, "Kamu harus berkeliling dunia dan sekembalinya, kamu
> harus bisa memberitahu kami berapa persisnya jumlah daun dan jumlah
> butiran pasir di bumi ini, jika kamu sudah berhasil mendapatkan jumlah
> itu, maka kamu akan menjadi pendeta."
> Maka si lelaki itu melaksanakan tugasnya, setelah empat puluh lima
> tahun,
> dia kembali dan mengetuk pintu biara, dia berkata "saya sudah
> berkeliling
> dunia dan telah menghitung sepanjang perjalanan saya, saya juga terus
> bertanya kepada setiap orang yang saya jumpa, terdapat 145,236,284, 232
> helai daun dan 231,281,219, 999,129,382 butir pasir di bumi
> ini." Parapendeta menjawab "Selamat, kamu sekarang adalah seorang
> pendeta, oleh karena itu kami akan menunjukkan pada kamu jalan menuju
> suara yang kamu dengar dahulu."
> Para pendeta membimbing lelaki itu ke sebuah pintu kayu, lalu
> pimpinan pendeta berkata "suara itu berasal persis di balik pintu ini"
> Si
> lelaki meraih pegangan pintu, namun ternyata pintu itu terkunci, lalu
> dia
> berkata "ini lucu, tapi saya lagi tidak ingin bercanda,
> tolong berikan saya kuncinya..." Pemimpin pendeta memberikan kunci,
> lalu
> lelaki itu membuka pintu.
> Dibalik pintu kayu ternyata ada pintu lain, sebuah pintu batu, kembali
> si lelaki meminta kunci, pendeta memberikan kunci, dan si lelaki
> membuka
> pintu, dan ternyata dibalik pintu batu, masih ada pintu yang lain,
> sebuah
> pintu dari emas, kembali si lelaki meminta kunci, membuka pintu, lalu
> menemukan pintu yang lain, yaitu yang terbuat dari perak, begitu terus
> yang terjadi, pintu dari permata, pintu dari perunggu, pintu
> tembaga....hingga akhirnya para pendeta berkata "ini adalah kunci
> terakhir
> untuk pintu yang terakhir".
> Lelaki itu akhirnya lega setelah capai dengan penantian. Dibukanya
> pintu terakhir yang terbuat dari tanah liat, menyentuh pegangan pintu
> dan
> terpana luar biasa begitu melihat sumber suara yang telah membuatnya
> penasaran bertahun-tahun. .....
> Tahukah anda sumber suara tersebut ?
> Geser ke bawah ............ ..
>
>
> jika ingin tahu........ ......... ..
>
> sumber suara itu berasal..... ......
>
>
> Terus ke bawah....... ...
>
>
>
>
>
> Terus lagi kebawah ....
>
>
> Dikit lagi kebawah ....
>
>
>
>
>
> Maaf ............ .
>
> kami tidak dapat memberitahukan anda, ........
>
> sebab anda bukan pendeta ! ! !
> ha.......ha .........ha. ......... ......
> ha ..... ha ..........
> yah memang pedih kalau udah baca dengan serius ternyata endingnya begini
> dan untuk mengobati rasa pedih terpaksa deh mesti bagi-bagi biar sakit
> hatinya berkurang
>
> BAGUS UNTUK DIBACA, MENEGANGKAN, MENGHARUKAN. .. SAMPE NGGA BISA NGOMONG LAGI, BACA AJA SENDIRI SAMPE HABIS
>
>
> Sungguh cerita yang sangat menegangkan. ......... ......... ....
>
> KISAH DARI BIARA
> Seorang laki-laki sedang mengendarai mobilnya ketika tiba-tiba
> saja mobilnya mogok tepat di depan sebuah biara. Hari sudah gelap dan
> biara itu berada di sebuah pegunungan. Lelaki itu memutuskan untuk
> masuk
> ke biara untuk meminta pertolongan, maka diketuknya pintu biara dan ia
> berkata kepada para pendeta yang membukakan pintu "maaf permisi, mobil
> saya mogok, dan hari sudah malam, apakah saya boleh menginap disini satu
> malam saja!"
> Para pendeta itu dengan ramah menyambutnya, menyediakan makanan, bahkan
> memperbaiki mobilnya. Ketika si lelaki itu sudah hampir
> tertidur, tiba-tiba di dengarnya suara yang sangat aneh.
> Keesokan paginya dia bertanya ke para pendeta mengenai suara aneh yang
> didengarnya semalam. Tapi mereka berkata "maaf kami tidak
> dapat memberitahukan anda, sebab anda bukan pendeta". Si lelaki agak
> kecewa, tapi bagaimanapun dia tetap berterima kasih dan kembali
> meneruskan
> perjalanannya.
> Beberapa tahun kemudian, lelaki yang sama mengalami kejadian yang sama
> pula, kendaraannya mogok di depan biara yang sama. Para pendeta
> kembali
> menyambutnya dengan sangat ramah, menyediakan makanan dan memperbaiki
> mobilnya, ketika si lelaki hampir tertidur, dia kembali mendengar suara
> aneh yang sama seperti yang di dengarnya beberapa tahun lalu.
> Maka keesokan paginya lelaki itu kembali bertanya pada para pendeta,
> dan
> kembali pula pendeta-pendeta itu berkata "maaf kami tidak
> dapat memberitahukan anda, sebab anda bukan pendeta".
> Si lelaki benar-benar penasaran, lalu dia menjawab "okey ....okey
> saya sudah tidak tahan lagi, kalau satu-satunya cara untuk tahu suara
> apa
> yang saya dengar itu adalah dengan menjadi pendeta, baiklah,
> tolong beritahu saya bagaimana caranya menjadi pendeta!" Salah seorang
> Pendeta menjawab, "Kamu harus berkeliling dunia dan sekembalinya, kamu
> harus bisa memberitahu kami berapa persisnya jumlah daun dan jumlah
> butiran pasir di bumi ini, jika kamu sudah berhasil mendapatkan jumlah
> itu, maka kamu akan menjadi pendeta."
> Maka si lelaki itu melaksanakan tugasnya, setelah empat puluh lima
> tahun,
> dia kembali dan mengetuk pintu biara, dia berkata "saya sudah
> berkeliling
> dunia dan telah menghitung sepanjang perjalanan saya, saya juga terus
> bertanya kepada setiap orang yang saya jumpa, terdapat 145,236,284, 232
> helai daun dan 231,281,219, 999,129,382 butir pasir di bumi
> ini." Parapendeta menjawab "Selamat, kamu sekarang adalah seorang
> pendeta, oleh karena itu kami akan menunjukkan pada kamu jalan menuju
> suara yang kamu dengar dahulu."
> Para pendeta membimbing lelaki itu ke sebuah pintu kayu, lalu
> pimpinan pendeta berkata "suara itu berasal persis di balik pintu ini"
> Si
> lelaki meraih pegangan pintu, namun ternyata pintu itu terkunci, lalu
> dia
> berkata "ini lucu, tapi saya lagi tidak ingin bercanda,
> tolong berikan saya kuncinya..." Pemimpin pendeta memberikan kunci,
> lalu
> lelaki itu membuka pintu.
> Dibalik pintu kayu ternyata ada pintu lain, sebuah pintu batu, kembali
> si lelaki meminta kunci, pendeta memberikan kunci, dan si lelaki
> membuka
> pintu, dan ternyata dibalik pintu batu, masih ada pintu yang lain,
> sebuah
> pintu dari emas, kembali si lelaki meminta kunci, membuka pintu, lalu
> menemukan pintu yang lain, yaitu yang terbuat dari perak, begitu terus
> yang terjadi, pintu dari permata, pintu dari perunggu, pintu
> tembaga....hingga akhirnya para pendeta berkata "ini adalah kunci
> terakhir
> untuk pintu yang terakhir".
> Lelaki itu akhirnya lega setelah capai dengan penantian. Dibukanya
> pintu terakhir yang terbuat dari tanah liat, menyentuh pegangan pintu
> dan
> terpana luar biasa begitu melihat sumber suara yang telah membuatnya
> penasaran bertahun-tahun. .....
> Tahukah anda sumber suara tersebut ?
> Geser ke bawah ............ ..
>
>
> jika ingin tahu........ ......... ..
>
> sumber suara itu berasal..... ......
>
>
> Terus ke bawah....... ...
>
>
>
>
>
> Terus lagi kebawah ....
>
>
> Dikit lagi kebawah ....
>
>
>
>
>
> Maaf ............ .
>
> kami tidak dapat memberitahukan anda, ........
>
> sebab anda bukan pendeta ! ! !
> ha.......ha .........ha. ......... ......
> ha ..... ha ..........
> yah memang pedih kalau udah baca dengan serius ternyata endingnya begini
> dan untuk mengobati rasa pedih terpaksa deh mesti bagi-bagi biar sakit
> hatinya berkurang