Tidak ada pasangan yang affair proof alias kebal terhadap
ancaman perselingkuhan. Lalu apa yang bisa dilakukan pasangan untuk
menjaga pernikahannya? Dalam bukunya $(?1kis Needs, Her Needs: Building
an Affair-Proof Marriage? Dr. Willard Harley mengatakan bahwa
perselingkuhan yang wajar terjadi biasanya disebabkan oleh kegagalan
salah satu pasangan untuk memberikan kebutuhan paling dasar pasangannya.
Kebutuhan paling dasar istri antara lain:
-Rasa kasih sayang. Banyak suami yang tidak sadar bahwa istrinya
membutuhkan kasih sayang berupa panggilan sayang, pelukan, sentuhan, dan
adanya dada untuk bersandar.
-Komunikasi. Banyak suami yang pulang kerumah dalam keadaan kelelahan
sehingga tak punya waktu untuk mendengarkan curhat sang istri. Padahal
setiap wanita punya 5000 kata setiap hari yang siap dicurahkan untuk
suami tercinta, orang yang paling mereka percaya.
-Keterbukaan. Adakalanya suami memilih untuk berbohong dan tidak
menceritakan kejujuran demi menghindari konflik atau memang menutupi
sesuatu. Padahal keterbukaan sangat penting untuk sang istri.
-Finansial. Bagaimanapun juga, suami bertanggung jawab atas pemenuhan
kebutuhan finansial istrinya. Tapi banyak suami yang kerja seadanya
sehingga tidak ada peningkatan pemasukan keluarga.
-Komitmen keluarga. Bagi istri, suami harus tetap punya waktu untuk dia
dan anak-anak. Tapi banyak suami yang mengutamakan pekerjaan dan bisnis
ketimbang waktu untuk keluarga. Akibatnya, istri-istri merasa begitu
kecewa karena di nomorduakan.
ancaman perselingkuhan. Lalu apa yang bisa dilakukan pasangan untuk
menjaga pernikahannya? Dalam bukunya $(?1kis Needs, Her Needs: Building
an Affair-Proof Marriage? Dr. Willard Harley mengatakan bahwa
perselingkuhan yang wajar terjadi biasanya disebabkan oleh kegagalan
salah satu pasangan untuk memberikan kebutuhan paling dasar pasangannya.
Kebutuhan paling dasar istri antara lain:
-Rasa kasih sayang. Banyak suami yang tidak sadar bahwa istrinya
membutuhkan kasih sayang berupa panggilan sayang, pelukan, sentuhan, dan
adanya dada untuk bersandar.
-Komunikasi. Banyak suami yang pulang kerumah dalam keadaan kelelahan
sehingga tak punya waktu untuk mendengarkan curhat sang istri. Padahal
setiap wanita punya 5000 kata setiap hari yang siap dicurahkan untuk
suami tercinta, orang yang paling mereka percaya.
-Keterbukaan. Adakalanya suami memilih untuk berbohong dan tidak
menceritakan kejujuran demi menghindari konflik atau memang menutupi
sesuatu. Padahal keterbukaan sangat penting untuk sang istri.
-Finansial. Bagaimanapun juga, suami bertanggung jawab atas pemenuhan
kebutuhan finansial istrinya. Tapi banyak suami yang kerja seadanya
sehingga tidak ada peningkatan pemasukan keluarga.
-Komitmen keluarga. Bagi istri, suami harus tetap punya waktu untuk dia
dan anak-anak. Tapi banyak suami yang mengutamakan pekerjaan dan bisnis
ketimbang waktu untuk keluarga. Akibatnya, istri-istri merasa begitu
kecewa karena di nomorduakan.