Indeks
Walau belum tahu kapan krisis ekonomi berakhir, Toyota Motor Corp tak bisa membatalkan sejumlah proyek yang sudah diprogramkan. Seperti pengembangan kendaraan elektrik, pabrikan mobil terbesar di Jepang itu menggandeng Fuji Heavy Industries Ltd (FHI).
Hal ini disampaikan Presiden FHI Ikuo Mori, Sabtu (27/12) di Tokyo, Jepang. Sekalipun detail kesepakatan sudah dirampungkan, kerja sama dilakukan sebagai upaya mengantisipasi soal suplai tenaga baterai, harus sebaik motor penggerak atau komponen utama lainnya.
Fuji Heavy dikenal sebagai pabrikan mobil Subaru. Mereka sudah mempunyai rencana untuk menjual mobil elektrik tahun depan sedikitnya 100 unit. Pertengahan dekade berikutnya, FHI berharap sudah menjual produk massal. Sementara Toyota baru akan memasarkannya pada 2010.
Kendaraan prototipe elektrik FHI yang ada sekarang menggunakan baterai lithium bikinan perusahaan patungan Nissan Motor Co dan NEC Corp.
Sementara Toyota akan menggandeng Panasonic Corp untuk tenaga penggeraknya. Toyota sudah menanamkan uangnya sebesar 16,5 persen atau Rp 2,9 triliun di FHI. Sebelumnya, pabrikan yang bakal ganti pimpinan tahun depan itu sudah menggelontorkan dananya 8,7 persen dari Rp 2,9 triliun itu.
Hal ini disampaikan Presiden FHI Ikuo Mori, Sabtu (27/12) di Tokyo, Jepang. Sekalipun detail kesepakatan sudah dirampungkan, kerja sama dilakukan sebagai upaya mengantisipasi soal suplai tenaga baterai, harus sebaik motor penggerak atau komponen utama lainnya.
Fuji Heavy dikenal sebagai pabrikan mobil Subaru. Mereka sudah mempunyai rencana untuk menjual mobil elektrik tahun depan sedikitnya 100 unit. Pertengahan dekade berikutnya, FHI berharap sudah menjual produk massal. Sementara Toyota baru akan memasarkannya pada 2010.
Kendaraan prototipe elektrik FHI yang ada sekarang menggunakan baterai lithium bikinan perusahaan patungan Nissan Motor Co dan NEC Corp.
Sementara Toyota akan menggandeng Panasonic Corp untuk tenaga penggeraknya. Toyota sudah menanamkan uangnya sebesar 16,5 persen atau Rp 2,9 triliun di FHI. Sebelumnya, pabrikan yang bakal ganti pimpinan tahun depan itu sudah menggelontorkan dananya 8,7 persen dari Rp 2,9 triliun itu.
