> Sepasang suami istri tua merayakan ulang tahun perkawinan
> ke 60. Pesta
> meriah dihadiri pada cucu dan bahkan buyut serta relasi
> bisnis dan
> teman-temannya. Sampai pada akhirnya ada yang bertanya apa
> rahasianya
> perkawinan bisa langgeng selama ini tanpa badai rumah
> tangga sama
> sekali.
>
> Padahal saat pacaran dulu mereka dikenal sering berbeda
> pendapat dan
> bertengkar Sang suami melirik istrinya yang tersenyum mulai
> bercerita:
>
> Semuanya berawal saat kami berbulan madu. Kami berbulan
> madu di Grand
> Canyon Amerika Serikat. Kami berkemah selama seminggu di
> sana. Kami
> menyewa keledai untuk membawa kami ketempat kami berkemah.
> Keledai
> yang ditunggangi istri saya tampaknya
> "bermasalah" dalam berjalan
> sehingga istri saya jatuh berkali-kali akibat ulah sang
> keledai.Satu
> kali setelah jatuh, istri saya berjalan kedepan sang
> keledai lalu
> menekan telunjuk jarinya ke jidat sang keledai lalu
> berkata: "Ini
> peringatan pertama ya, jangan bikin saya jatuh" Lalu
> naik kembali ke
> keledainya.
>
> Belum 500 meter sang keledai berulah lagi lalu istri saya
> kembali
> terjatuh. Dia bangkit lalu kembali berbicara kepada sang
> keledai
> sambil menempelkan telunjuk jarinya kejidat keledai sambil
> berkata:
> "Ini peringatan kedua ya, jangan bikin saya
> jatuh".Saat berbicara itu
> mata istri saya menatap mata keledai itu erat-erat.
> Lalu kembali menaiki keledai itu.
>
> Belum berjalan 200 meter kembali keledai istri saya berulah
> dan
> jatuhlah istri saya. Kembali dia menghadapi keledai itu
> sambil
> menempelkan jari telunjuknya ke jidat keledai itu sambil
> berkata:
> "Ini peringatan terakhir ya, jangan bikin saya
> jatuh". Kembali ucapan
> itu dilakukan sambil menatap mata sang keledai dekat-dekat
> dan lama
> ... Setelah itu dia menunggai kembali keledainya. Setelah
> berjalan
> 100meter sang keledai itu berulah kembali sehingga istri
> saya
> terjatuh. Istri saya mengambil pistolnya dari ransel lalu
> menembak
> mati sang keledai.
>
> Tentu saja saya protes atas tindakan istri saya itu. Lalu
> istri saya
> dengan tenang mendekati saya lalu menekanjari telunjuknya
> ke jidat
> saya. Sambil menatap lekat mata saya dia berkata:
>
> "Ini peringatan pertama ya, jangan menentang saya
> ...."
> ke 60. Pesta
> meriah dihadiri pada cucu dan bahkan buyut serta relasi
> bisnis dan
> teman-temannya. Sampai pada akhirnya ada yang bertanya apa
> rahasianya
> perkawinan bisa langgeng selama ini tanpa badai rumah
> tangga sama
> sekali.
>
> Padahal saat pacaran dulu mereka dikenal sering berbeda
> pendapat dan
> bertengkar Sang suami melirik istrinya yang tersenyum mulai
> bercerita:
>
> Semuanya berawal saat kami berbulan madu. Kami berbulan
> madu di Grand
> Canyon Amerika Serikat. Kami berkemah selama seminggu di
> sana. Kami
> menyewa keledai untuk membawa kami ketempat kami berkemah.
> Keledai
> yang ditunggangi istri saya tampaknya
> "bermasalah" dalam berjalan
> sehingga istri saya jatuh berkali-kali akibat ulah sang
> keledai.Satu
> kali setelah jatuh, istri saya berjalan kedepan sang
> keledai lalu
> menekan telunjuk jarinya ke jidat sang keledai lalu
> berkata: "Ini
> peringatan pertama ya, jangan bikin saya jatuh" Lalu
> naik kembali ke
> keledainya.
>
> Belum 500 meter sang keledai berulah lagi lalu istri saya
> kembali
> terjatuh. Dia bangkit lalu kembali berbicara kepada sang
> keledai
> sambil menempelkan telunjuk jarinya kejidat keledai sambil
> berkata:
> "Ini peringatan kedua ya, jangan bikin saya
> jatuh".Saat berbicara itu
> mata istri saya menatap mata keledai itu erat-erat.
> Lalu kembali menaiki keledai itu.
>
> Belum berjalan 200 meter kembali keledai istri saya berulah
> dan
> jatuhlah istri saya. Kembali dia menghadapi keledai itu
> sambil
> menempelkan jari telunjuknya ke jidat keledai itu sambil
> berkata:
> "Ini peringatan terakhir ya, jangan bikin saya
> jatuh". Kembali ucapan
> itu dilakukan sambil menatap mata sang keledai dekat-dekat
> dan lama
> ... Setelah itu dia menunggai kembali keledainya. Setelah
> berjalan
> 100meter sang keledai itu berulah kembali sehingga istri
> saya
> terjatuh. Istri saya mengambil pistolnya dari ransel lalu
> menembak
> mati sang keledai.
>
> Tentu saja saya protes atas tindakan istri saya itu. Lalu
> istri saya
> dengan tenang mendekati saya lalu menekanjari telunjuknya
> ke jidat
> saya. Sambil menatap lekat mata saya dia berkata:
>
> "Ini peringatan pertama ya, jangan menentang saya
> ...."